Selasa, 08 November 2011

BEBAN GANDA MASALAH GIZI DAN IMPLIKASI NYA TERHADAP KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN NASIONAL


Zaman sekarang masalah kesehatan terutama masalah  gizi merupakan masalah yang sangat kompleks. Masalah gizi tidak  hanya mengenai masalah gizi kurang tapi juga  masalah gizi ganda. Meledaknya kejadian obesitas di beberapa daerah di Indonesia akan mendatangkan masalah baru yang mempunyai konsekuensi-konsekuensi serius bagi pembangunan bangsa Indonesia khususnya di bidang kesehatan. Tingginya prevalensi kurang gizi di beberapa daerah dan meningkatnya prevalensi obesitas yang dramatis di beberapa daerah yang lain akan menambah beban yang lebih komplek dan harus dibayar mahal oleh bangsa Indonesia dalam upaya pembangunan bidang kesehatan, sumberdaya manusia dan ekonomi.
Masalah gizi jika tidak diatasi dari dini terutama waktu hamil, maka akan menjadi beban bangsa karena sejak masa janin dalam rahim ibu. Sejak itu, manusia kecil telah memasuki masa perjuangan hidup yang salah satunya menghadapi kemungkinan kurangnya zat gizi yang diterima dari ibu yang mengandungnya. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan mengalami kurang gizi dan lahir dengan berat badan rendah yang mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya. Ibu hamil yang mengalami kurang gizi mempunyai risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan ibu hamil yang tidak menderita kurang gizi. Apabila tidak meninggal pada awal kehidupan, bayi BBLR akan tumbuh dan berkembang dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan lebih lambat, terlebih lagi apabila mendapat ASI ekslusif yang kurang dan makanan pendamping AS! yang tidak cukup. Oleh karena itu bayi BBLR cenderung besar
menjadi balita dengan status gizi yang lebih jelek. Balita yang kurang gizi biasanya akan mengalami hambatan pertumbuhan juga terutama apabila konsumsi makanannya tidak cukup dan pola asuh tidak benar. Oleh karena itu balita kurang gizi cenderung tumbuh menjadi remaja yang mengalami gangguan pertumbuhan dan mempunyai produktivitas yang rendah. Jika remaja ini tumbuh dewasa maka remaja tersebut akan menjadi dewasa yang pendek, dan apabila itu wanita maka jelas wanita tersebut akan mempunyai risiko melahirkan bayi BBLR lagi, dan seterusnya.
Tidak hanya masalah gizi kurang, masalah gizi lebih juga menjadi ancamam bagi pembangunan sumber daya manusia. Obesitas meningkatkan risiko kematian untuk semua penyebab kematian.. Kenaikan mortalitas diantara penderita obes merupakan akibat dari beberapa penyakit yang mengancam kehidupan seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, penyakit kandung kemih, kanker gastrointestinal dan kanker yang sensitif terhadap perubahan hormon. Orang obesjuga mempunyai risiko yang lebih besar untuk menderita beberapa masalah kesehatan seperti back pain, arthritis, infertilitas, dan fungsi psychososial yang menurun.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatan bahwa, masalah gizi merupakan masalah yang sangat serius karena sangat berpengaruh terhadap pembangunan dan kemajuan suatu negara. Untuk mengatasi masalah di atas diperlukan kerja sama dari berbagai lintas sektor. Tidak hanya itu perubahan pola konsumsi dan kondisi ekonomi masyarakat harus diubah agar suatu pola makan yang baik dan kemampuan daya beli sehingga akan berpengaruh terhadap status gizi dan pembangunan suatu negara.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar