Jumat, 11 November 2011

HUBUNGAN GIZI DENGAN SEL

Sel merupakan suatu unit terkecil yang menyusun tubuh manusia, dengan jumlah yang banyak dan bentuk yang beraneka ragam. Beberapa macam sel, seperti sel otot, sel saraf, sel sperma, dan sel-sel lainnya memiliki karakteristik yang unik dan memiliki fungsi tersendiri dalam melakukan tugasnya. Pada umumnya, sel memiliki bentuk yang beraneka ragam. Hal ini dikaitkan dengan fungsi sel itu sendiri dan sebagai penyusun suatu jaringan. Sel hewan sangatlah berbeda dengan sel tumbuhan. Perbedaan yang paling mendasar adalah pada bagian dinding sel, vakuola, dan plastid yang hanya terdapat pada sel tumbuhan. Sedangkan sel hewan memiliki membran sel dan sentrosom. Namun, sel hewan maupun sel tumbuhan tetap memiliki inti sel atau disebut juga nukleus.
Untuk mendukung/menunjang pertumbuhan sel diperlukan zat2 gizi seperti Karbohidrat, protein, lemak dll.. Oleh karena itu gizi memegang peranan penting dalam pertumbuhan kehidupan manusia 
Nukleus : Bagian Organ dan Fungsi
            Nukleus atau inti sel organel ditemukan pertama kali pada sel eukariotik oleh Franz Bauer (1802) dan dijabarkan lebih detail oleh ahli botani Skotlandia, Robert Brown (1831). Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk  DNA yang kemudian membentuk kromosom bersama dengan berbagai jenis protein seperti histon. Gen yang berada pada kromosom ini yang membentuk genom inti sel.
Biological cell.svgEnglish: Diagram of a typical animal cell. Organelles are labelled as follows:
1.        Nucleolus
2.        Nucleus
3.        Ribosome
4.        Vesicle
6.        Golgi apparatus (or "Golgi body")
7.        Cytoskeleton
9.        Mitochondrion
10.     Vacuole
11.     Cytosol
12.     Lysosome
13.     Centriole
(Dikutip dari sumber : http:/www.wikipedia.com)
Elemen struktural utama nukleus adalah membran inti dan lamina inti. Membran inti adalah suatu membran yang melapisi organel secara keseluruhan dan memisahan bagian inti dengan sitoplasma sel. Sedangkan lamina inti adalah suatu struktur dalam nukleus yang memberi dukungan mekanis dan menyokong sel secara keseluruhan, seperti sitoskeleton.
Secara garis besar, membran inti terdiri dari tiga bagian, yaitu membran luar, ruang perinuklear, dan membran dalam. Membran luar dari nukleus berkesinambungan dengan retikulum endoplasma (RE) kasar dan ribosom yang terletak diatasnya secara acak. Sifat membran inti yang tidak permeabel terhadap sebagian besar molekul membuat nukleus memerlukan pori inti. Hal ini terjadi agar molekul-molekul tersebut dapat  bergerak melewati membran.
Pori nukleus terletak pada membran nukleus yang berfungsi menghubungkan nukleoplasma dengan sitosol. Fungsi utama pori nukleus adalah sebagai sarana pertukaran molekul antara nukleus dengan sitoplasma. RNA massager (mRNA) sebagai molekul terbanyak yang dihasilkan, sangat dibutuhkan untuk sintesis protein. Pori nukleus tersusun atas empat sub-unit, yaitu sub-unit kolom, sub- unit anular, sub-unit luminal,dan sub-unit ring.


      Gbr. Nukleus (Inti Sel)
(Dikutip dari sumber : http;/www.wikipedia.com)

Sub-unit kolom berfungsi untuk pembentukan dinding pori nukleus, sub-unit anular dibutuhkan untuk pembentukan spoke yang mengarah menuju tengah pori nukleus, sub-unit luminal mengandung protein trans-membran yang menempelkan kompleks pori nuleus pada membran nukleus, dan sub-unit ring berfungsi membentuk permukaan sitosolik (berhadapan dengan sitoplasma) dan nuclear (berhadapan dengan nukleoplasma) dari komples pori nukleus.        
Meskipun bagian dalam nukleus tidak memiliki membran pembatas antar organ dengan tiap organ dalam yang beragam, tetapi nukleus memiliki beberapa badan sub-nukleus yang terbentuk dari protein unik seperti molekul RNA dan gugus DNA. Nukleolus merupakan salah satu contoh badan sub-nukleus yang sangat berperan dalam pembentukan ribosom. Nukleolus merupakan struktur yang menonjol di dalam nukleus yang tidak membelah. Jika diamati melalui mikroskop elektron, nukleolus berbentuk seperti bola dengan butiran dan serabut berwarna pekat yang melekat pada kromatin. Nukleolus bertugas mengontrol sintesis protein dalam sitoplasma dengan cara mengirim mRNA yang semula melekat pada ribosom, kemudian mRNA tersebut disintesis di dalam nukleus sesuai dengan model DNA. mRNA ini kemudian menyampaikan pesan genetik melalui pori inti. perakitan ribosom. Penerjemahan kode genetik atau lebih dikenal dengan proses translasi terjadi ketika molekul mRNA tersebut masih melekat pada ribosom,dengan hasil akhir berupa struktur primer suatu protein spesifik (Becker 1986).

Nukleus memiliki fungsi sebagai pusat pengatur gen pada sel eukariot. Nukleus melakukan tugasnya dengan menjaga integrias gen dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungi untuk mengatur kerja gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk menerjemahkan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat berlangsungnya replikasi dan transkripsi DNA, serta mengatur tempat dan waktu dimulainya ekspresi gen, dijalankan, hingga diakhir

DAFTAR PUSTAKA

Campbell N. 1999. Biology 1st edition. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Albert B. 1986. Biology of The Cell. New York. Garlend Publ. Inc.
Becker W. 1986. The World of The Cell. Washington. Benyamina Cummings Publ. Co. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar