Jumat, 11 November 2011

MENGENAL MASALAH GIZI PADA BALITA

Gizi Pada Balita

Balita termasuk ke dalam kelompok usia berisiko tinggi terhadap penyakit. Kekurangan maupun kelebihan asupan zat gizi pada balita dapat memengaruhi status gizi dan status kesehatannya.
Ada beberapa masalah gizi yang biasa diderita balita sebagai berikut.
Gizi Pada BalitaA. KEP (Kurang Energi Protein)
KEP adalah suatu keadaan dimana rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Kurangnya zat gizi makro (energi dan protein) pada
balita bisa menyebabkan KEP. Ada tiga tipe KEP sebagai berikut:
a. Tipe Kwashiorkor
Kwashiorkor terjadi akibat kekurangan protein. Penyakit gangguan gizi ini banyak dijumpai pada anak usia 1-3 tahun. Orangtua biasanya tidak menyadari bahwa anaknya sakit. Hal ini disebabkan kebutuhan energinya tercukupi sehingga berat badan menjadi normal. Apalagi ditambah dengan adanya oedem (sembap) pada badan anak karena kekurangan protein.
Gejalanya:
1. Oedem pada kaki dan muka (moon face)
2. Rambut berwarna jagung dan tumbuh jarang
3. Perubahan kejiwaan seperti apatis, wajah memelas, cengeng, dan nafsu makan kurang
4. Muncul kelainan kulit mulai dari bintik-bintik merah yang kemudian berpadu menjadi bercak hitam
b. Tipe Marasmus
Marasmus terjadi akibat kekurangan energi. Gangguan gizi ini biasanya
terjadi pada anak usia tahun pertama yang tidak mendapat cukup ASI (Air
Susu Ibu).
Gejalanya:
1. Berat badan sangat rendah
2. Kemunduran pertumbuhan otot (atrophi)
3. Wajah anak seperti orangtua (old face)
4. Ukuran kepala tidak sebanding dengan ukuran tubuh
5. Cengeng dan apatis (kesadaran menurun)
6. Mudah terkena penyakit infeksi
7. Kul it kering dan berlipat-lipat karena tidak ada jaringan lemak di bawah kulit
8. Sering diare
9. Rambut tipis dan mudah rontok
c. Tipe Kwashiorkor Marasmus
Penyakit ini timbul jika makanan sehari-hari anak tidak cukup mengandung energi dan protein untuk pertumbuhan normal.

B. Obesitas

Anak akan mengalami berat badan berlebih (overweight) dan kelebihan lemak dalam tubuh (obesitas) apabila selalu makan dalam porsi besar dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang seimbang. Dampak obesitas pada anak dapat menyebabkan hiperlipidemia (tingginya kadar kolesterol dan lemak dalam darah), gangguan pernapasan, dan komplikasi ortopedik (tulang).
Upaya agar anak terhindar dari obesitas yakni orangtua perlu melakukan pencegahan seperti mengendalikan pola makan anak agar tetap seimbang. Selain itu, memberikan camilan yang sehat seperti buah dan melibatkan anak pada aktivitas yang bisa mengeluarkan energinya juga harus di lakukan.
C. Kurang Vitamin A
Penyakit mata yang diakibatkan oleh kurangnya vitamin A disebut xerophtalmia. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan yang paling sering terjadi pada anak-anak usia 2-3 tahun. Hal ini karena setelah disapih, anak tidak diberi makanan yang memenuhi syarat gizi. Sementara itu, anak belum bisa mengambil makanan sendiri.

D. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

Kekurangan mineral iodium pada anak dapat menyebabkan pembesaran kelenjar gondok, gangguan fungsi mental, dan perkembangan fisik. Zat iodium penting untuk kecerdasan anak.

E. Anemia Zat Besi (Fe)

Anemia adalah keadaan di mana kadar hemoglobin darah kurang daripada normal. Disebabkan karena kurangnya mineral Fe sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit (sel darah merah). Anemia pada anak disebabkan kebutuhan Fe yang meningkat akibat pertumbuhan si anak yang pesat dan infeksi akut berulang. Gejalanya anak tampak lemas, mudah lelah, dan pucat.
Selain itu, anak dengan defisiensi (kurang) zat besi ternyata memiliki kemampuan mengingat dan memusatkan perhatian lebih rendah dibandingkan dengan anak yang cukup asupan zat besinya. Perbedaan tingkat penyerapan zat besi oleh tubuh dari berbagai bahan makanan adalah sebagai berikut:
a. Penyerapan tinggi: unggas, daging, dan ikan
b. Penyerapan sedang: kacang-kacangan dan gandum
c. Penyerapan rendah: sayuran
Untuk meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh, kombinasikan bahan makanan sumber zat besi dengan vitamin C, misalnya berikan potongan tomat dalam roti sandwich untuk anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar